Pernahkah Anda mendengar cerita mengerikan tentang permasalahan akses di Bali? Jika tidak, maka Anda belum cukup lama berada di pulau ini. Akses adalah salah satu masalah terpenting yang perlu Anda periksa sebelum membeli properti. Kami mengetahui banyak sekali cerita, dimana seseorang membeli sebuah vila dan tidak lama setelah dihuni menemukan akses jalan yang diblokir dan berjalan kaki menjadi satu-satunya cara untuk pulang. Mengapa hal itu terjadi? Kebanyakan terjadi karena akses jalan bukan bersifat umum tetapi milik individu atau ‘banjar’ dan agar diizinkan untuk menggunakannya, tetangga yang berdekatan harus membayar kontribusi untuk biaya pemeliharaan atau biaya awal untuk pembuatan jalan, mengaspal, memperolehnya, dll. Meskipun memblokir jalan bukanlah cara paling ramah untuk menyambut penduduk baru, namun masalah ini dapat dicegah jika notaris atau pengacara Anda telah menanyakan tentang akses jalan sebelum membuat Anda membeli properti. Jika pada sertifikat Anda, akses jalan ditandai sebagai “Jalan” maka itu artinya jalan itu adalah jalan umum dan seharusnya tidak akan ada masalah. Tetap saja, sebaiknya Anda memeriksa hal itu dengan kepala ‘banjar’ atau desa setempat untuk memastikan bahwa tidak ada masalah tersembunyi lainnya jika Anda menggunakan jalan tersebut. Namun, jika pada sertifikat tersebut tidak ada penjelasan tertulis mengenai sifat akses jalan tersebut, maka Anda harus menyelidikinya dengan sangat hati-hati.
Berbicara dengan salah calon tetangga Anda tentu saja merupakan ide yang bagus. Anda mungkin dapat belajar banyak hal. Misalnya, Anda akan tinggal disebelah kuburan. Anda atau penduduk sekitar mungkin tidak khawatir tentang hantu, namun sebagian besar etnis Tionghoa bahkan tidak akan pernah mempertimbangkan untuk membeli properti seperti itu. Jadi berhati-hatilah dalam mempersempit prospek penjualan Anda jika suatu saat Anda memutuskan untuk pindah dan memasarkan properti Anda. Dan juga, mungkin Anda telah mencium bau tidak sedap suatu saat ketika Anda mengunjungi vila impian Anda, terutama ketika angin bertiup dari arah tertentu. Ini mungkin saja peternakan babi terdekat. Itu biasa saja di pedesaan. Tetapi hal ini penting untuk diketahui sebelum pindah. Jika tidak, Anda mungkin akan terlibat dalam tarik ulur dengan keluarga peternak babi di dekat tempat tinggal Anda dan dimintai sejumlah uang untuk menyelesaikan masalah.
Polusi suara adalah masalah lain yang semakin mengganggu di Bali. Bukan hanya sepeda motor dengan knalpot yang dimodifikasi, tetapi juga mobil balap Itali yang secara misterius dapat berjalan sampai ke Bali. Kemudian terdapat suara bass dari soundsistem anak-anak tetangga yang dimulai sejak pukul 6 pagi dan terasa tidak akan pernah berhenti. Gelombang suara itu merambat melalui dinding yang sangat tebal. Apa yang dapat dilakukan? Nah, periksalah lingkungan Anda secara menyeluruh sehingga Anda setidaknya menyadari masalah seperti ini sebelum beli properti tertentu. Saya kira bisnis rumah kedap suara akan memiliki masa depan yang menjanjikan di Bali.
Lalu bagaimana dengan keamanan di lingkungan Anda? Banjar atau desa setempat biasanya memiliki petugas keamanan sendiri yang berpatroli di wilayah tersebut. Mereka mungkin beroperasi dari pos tertentu atau Bale kecil didekatnya. Sebaiknya dapatkan nomor telepon kepala keamanan jika Anda memerlukan bantuan. Juga, cari tahu apakah ada tetangga yang mempekerjakan satpam mereka sendiri dan apakah Anda dapat berkontribusi untuk biaya tersebut jika Anda tidak ingin mempekerjakan staf kemanan Anda sendiri.
Compare listings
MembandingkanSilahkan masukkan nama pengguna atau alamat email anda. Anda akan menerima link untuk membuat password baru melalui email.